Martin, M.Pd

Kepala SMA Negeri 1 Gunung Talang, Kab. Solok Sumatera Barat. Lahir di Selayo tanggal 30 September 1972. Pendidikan SD 2 Selayo, SMPN 1 Kubung 1988, SMAN 1 Kota...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ada Ubi Talas di Victoria International Hotel

Ada Ubi Talas di Victoria International Hotel

( #TantanganGurusiana hari ke-144#)

Sehabis menikmati perjalanan 5 jam di atas kereta api cepat dari shanghai, bersama rombongan MKKS SMA Provinsi Sumatera Barat dalam rangka studi komparatif ke Tianjin Polytechnic University, kami disambut oleh angin kencang dan suhu dingin yang menusuk tulang. Suhu di Tianjin pada tanggal 26 Oktober 2018 menunjukkan angka 4 Derajat Celcius. Suhu yang cukup dingin bagi saya yang biasa tinggal di daerah iklim tropis dengan suhu rata-rata 28 Derajat Celcius.

Namun di daerah tempat saya bertugas yaitu Alahan Panjang yang terkenal dengan kota dingin tanpa salju, suhu terendah yang pernah saya nikmati adalah 14 Derajat Celcius. Setiap hari bertugas, saya selalu ditemani oleh jaket kesayangan. Padahal kami sudah merasakan itu adalah suhu terendah di kampung kami.

Dalam perjalanan ke negeri tirai bambu ini para emak-emak membawa perlengkapan komplit untuk mengahadapi musim dingin, mulai dari winter jacket, sarung tangan heattech, sweater bulu, topi kupluk, syal, kaos kaki, dan sepatu boots. Eh, sementara bapak-bapak bondo nekat yang hanya memakai pakaian musim tropis saja termasuk saya. Sebenarnya dari Indonesia, saya masih setia ditemani oleh jaket biru abu-abu berlogo MediaGuru. Jaket kesayangan ini cukuplah sebagai pelapis badan untuk mengurangi suhu yang sangat dingin.

Setelah seharian menjelajahi kampus Tianjin Polytechnic University, kami meneruskan perjalanan ke tempat penginapan di Victoria International Hotel. Victoria International Hotel terletak di 66 Zhongshan Rd, Hebei District, Tianjin, Tiongkok. Victoria International Hotel, Tianjin berada di Binhai Xin Qu. Lokasi hotel sangat strategis karena hanya berjarak 13,43 km dengan Bandar Udara Internasional Tianjin Binhai (TSN).Terdapat beberapa tempat menarik di sekitarnya, seperti Gereja Wanghailou yang berjarak sekitar 1,78 km dan Jalan Kebudayaan Kuno berjarak sekitar 1,72 km.

Kualitas pelayanan super, ditambah berbagai fasilitas unggulan akan membuat saat-saat menginap di sini menjadi sebuah pengalaman berkesan yang luar biasa bagi pengunjung.

Di dalam hotel terdapat restoran yang menyajikan menu lezat ala Victoria International Hotel Tianjin khusus untuk pengunjung. Selama 2 hari menginap di sini ada menu khas yang menarik saya. Dan jarang ditemui di hotel-hotel mewah sekelas Victoria International Hotel ini. Pada saat sarapan pagi, saya mencoba mencari makanan yang agak beda dengan hotel-hotel Indonesia. Biasanya pagi hari kita sarapan dengan bubur, kolak dan nasi goreng, tapi disini saya temui ada ubi talas, ubi jalar, jagung, kentang dan telur. Wah ini betul-betul makanan tradisional semua. Kalau mau coba bubur ayam, takut bercampur dengan daging lain. Yah, kita nikmati saja makan ubi talas ini, anggap saja sedang berada di kampung he he.

Nah, sobat itulah anekdot perjalanan kami makan dengan makanan umbi-umbian eh ubi-ubian.

#Menuju Piagam Gurusianer 365#

Kalau ada saran dan usulan silakan ditulis pada kolom komentar.

Solok, 6 Juni 2020

14 Syawal 1441 H

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kapan ya bisa kesana, he he, tulisannya sangat inspiratif, Pak.

07 Jun
Balas

Insya Allah, semoga tercapai niatnya buk. terima kasih.

07 Jun

Senang membaca cerita Bapak...

07 Jun
Balas

Terima kasih buk.

07 Jun

Menu sehat, kesukaan saya. Sungguh, tulisan-tulisan Pak Martin tentang berbagai perjalanan di negeri tirai bambu sangat inspiratif. Berhasil menarik hati saya yang semula tak ada keinginan dan takut berkunjung kesana. Barakallahu fii ilmiika, Pak Martin.

07 Jun
Balas

Terima kasih buk dian. Saya hanya berbagi pengalaman, semoga bermanfaat.

07 Jun

Aamiin ya rabbal 'alamin.

07 Jun

Wow..keren ya ubi2an..ternyata ada di shanghai..salam pak..

07 Jun
Balas

Yop, buk terima kasih.

07 Jun

Keren bacaannya da..

07 Jun
Balas

Terima kasih buk.

07 Jun

Mantap Pak. Jauh di sana namun rasa kampung halaman

07 Jun
Balas

Yop buk serasa di kampung.

07 Jun

Keren..pak...! Jadi tambah minat melancong kayaknya!

07 Jun
Balas

Berbagi pengalaman aja buk.

07 Jun

Keren pak

07 Jun
Balas

makasih buk.

07 Jun

Mantap pak martin

07 Jun
Balas

eits, terima kasih buk.

07 Jun

Wawww ... amazing ya Pak, ternyata yg kita anggab makanan murahan di nagari kito menjadi makanan berkelas dinagari urang. Hebat

07 Jun
Balas

Yop, buk. Ternyata di nagari urang jadi makanan utama.

07 Jun

Terima kasih buk.

07 Jun

makin keren, inspiratif, dan semoga tulisan ini bermanfaat untuk banyak orang.

07 Jun
Balas

Aamiin, terima kasih pak timbul.

07 Jun

sama-sama pak

07 Jun

Kapankah bisa kesana?....salam mudita lega

07 Jun
Balas

Insya Allah buk. Salam mudita juga.

07 Jun

Mantuul.. inspiratif...sukaa

07 Jun
Balas

Yop, buk rika. Terima kasih.

07 Jun

Mantap pak.keren.

07 Jun
Balas

makasih buk.

07 Jun



search

New Post